Ni Nyoman Astiti Dewi, S.S.
Perbedaan bunyi Bahasa Bali pada Bahasa Indonesia
Siswa pada umumnya menghadapi kesulitan dan kesalahan
dalam berbahasa Bali akibat siswa menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam bahasa pertama
(bahasa Indonesia). Tidak sedikit unsur-unsur
bahasa pertama yang digunakan oleh siswa dalam pemerolehan dan pembelajaran
bahasa Bali mengakibatkan kesulitan dan kesalahan berbahasa.Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dan kesalahan
siswa akibat pengaruh unsur-unsur kebahasaan itu adalah analisis
kontrastif.Dengan melakukan analisis
kontrastif, guru dapat mengetahui kesulitan dan kesalahan siswa dalam
berbahasa.
Untuk
pengidentifikasian tipe kesalahan, digunakan format analisis kesalahan bahasa
oleh Tarigan (1995) yang mengelompokkan kesalahan berdasarkan taksonomi
kategori linguistik yaitu kesalahan fonologis, morfologis, dan sintaksis.
Bahasa
Bali yang digunakansebagai bahasa Ibu pada mayoritas masyarakat Bali (belakangan ini
ada kecenderungan masyarakat Bali, terutama
yang tinggal di perkotaan menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa
kedua). Dalam kehidupan sosial bahasa
Bali berdampingan pula dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahkan
bahasa Bali juga berdapingan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional mengingat Bali adalah tujuan wisata dunia.
Dari hal-hal tersebut
dapat menimbulkan beberapa kesalahan
dalam berbahasa akibat pengaruh bahasa pertama ( bahasa Indonesia) yaitu:
1.
Kesalahan TataranFonologi
dan penyebab kesalahannya
Tataran fonologi merupakan salah satu tataran analisis
kontrastif. Vokal,konsonan, dan diftong atau semivokal adalah klasifikasi
bunyi bahasa berdasarkan proses
artikulasi. Dalam penggunaannya, bunyi tersebut dapat mengalami perubahanakibat
penggunaan suatu bahasa kepada bahasa yang lain. Misalnya: bahasa pertama(B1) mempengaruhi bahasa kedua (B2). Hal itu dapat
dijelaskan apabila dilakukananalisis
kontrastif pada linguistic dimulai dari FonemBahasa Bali memiliki 6 fonem vokal
dan 18 fonem konsonan. Fonem vokal dankonsonan itu adalah sebagai berikut.1)
Fonem vokal: /i/, /e/, /ə/, /a/, /o/, dan /u/2) Fonem konsonan: /b/,
/c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/,/ŋ/, /y/, dan /ń/ (Anom, dkk , 1988).
Bahasa Indonesia memiliki 6 fonem vokal dan 23 fonem
konsonan. Fonemvokal dan konsonan itu adalah sebagai berikut.1) Fonem
vokal: /i/, /e/, /ə/, /a/, /o/, dan /u/2) Fonem konsonan: /b/, /c/, /d/, /f/,
/g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /q/, /r/,/s/, /š/, /t/, /w/, /x/,
/ŋ/, /y/, /z/, dan /ń/ .
Ada
beberapa contoh perbandingan fonem vocal dan konsonan bahasa Bali dan bahasa
Indonesia dalam bentuk kata yang sering dilakukan oleh siswa:vokal /a/ pada posisi akhir terbuka
dilafalkansebagai [ə], misalnya saja pada kata [bapə] /bapa/, [kijə] /kija/,
[marə] /mara/, [sepedə] /sepeda/[sirə] /sira/, dsb. Dari keadaan fonologi
seperti ini terkadang siswa sering mengalami kesulitan dalam pengucapan bunyikarena
pada posisi bunyi akhir terbuka dalam bahasa Indonesia /a/pada akhir kata tetap
dibaca [a] misalnya saja pada kata : [mata] /mata/.
Vokal
/e/ dilafalkan sebagai[e] misal pada kata /sekolah/ [sekolah],/meli/, [meli],
dalam bahasa Indonesia vokal /e/ dilafalkan sebagai [e], misalnya saja pada
kata /sepupu/ [sepupu].
Vokal
/e/ dilafalkan sebagai [ẻ] misalnya pada kata /made/ [madẻ],/meme/ [mẻmẻ],sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak ada
perbedaan bunyi [e][ẻ], keduanya
dibaca [e], siswa dalam belajar bahasa Bali cenderung mengalami kesulitan dalam
membedakan vokal [e][ẻ].
Dari fonem-fonem di atas, terlihat bahwa terdapat
perbedaan jumlah fonemantara
bahasa Indonesia dan bahasa Bali, yakni perbedaan antara jumlah fonem konsonan. Fonem konsonan dalam bahasa
Indonesia terdapat 23 konsonan dan bahasaBali hanya terdapat 18 fonem konsonan.
Fonem-fonem konsonan yang tidak terdapat pada bahasa Bali adalah /š/, /q/,
/f/, /x/, dan /z/.referensi :
Daftar pustaka
Tarigan,H.G.1988.
Pengajaran
pemerolehan Bahasa.Bandung: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar