NOVEL DEPANG TIANG BAJANG KAYANG-KAYANG
Sinopsis
Nyoman Sari
seorang gadis yang bekerja sebagai pedagang acung di Monkey Forest, Ubud. Nyoman Sari adalah sosok gadis yang manis,
pintar, cekatan, dan ulet. Walaupun hanya tamatan salah satu SMP swasta di
Ubud, tetapi Nyoman Sari mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris
dan menguasai bahasa asing lainya
seperti bahasa Jepang dan Perancis. Sore itu di Monkey Forest, sangat ramai
didatangi wisatawan. Pedagang acung, termasuk Nyoman Sari sibuk menawarkan
barang dagangannya kepada wisatawan.
Ketika sedang berjualan, Nyoman Sari bertemu
dengan John Pike (seorang wartawan dari Australia). John Pike datang ke Bali
untuk mencari berita mengenai kehidupan pariwisata, adat-istiadat, serta
kebudayaan Bali. John ingin
menetap di Ubud dan meminta bantuan kepada Nyoman Sari untuk mencarikan
penginapan.
Sejak
perkenalan tersebut hubungan mereka menjadi akrab. Nyoman Sari selalu menemani John ketika
mengunjungi tempat pariwisata. Dengan modal bahasa Inggris Nyoman Sari berusaha
membantu dan memberikan informasi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
John dalam mengumpulkan berita. Akhirnya tumbuh rasa cinta antara Nyoman Sari
dan John. Kisah percintaan mereka tidak terhalang dengan adanya perbedaan
budaya, bahkan perbedaan itu menjadi pengokoh bagi cinta mereka.
I Sobler
dikenal sebagai seorang pria yang selalu membuat keributan di Monkey Forest. I Sobler
seorang supir taxi dan memiliki
pekerjaan sampingan sebagai lelaki penghibur atau gigolo, bagi wisatawan asing
yang kesepian. I Sobler ingin mendapatkan hati Nyoman Sari tetapi Nyoman Sari
tak pernah menghiraukan. I
Sobler melakukan berbagai cara untuk memisahkan John dengan Nyoman Sari.
Pada suatu
hari, ketika John dan Nyoman Sari pergi menonton kesenian di Art Centre
Denpasar, I Sobler tiba-tiba menghadang mereka di tengah jalan, I Sobler tidak
dapat membendung kebenciannya terhadap John. Perkelahian antara John dan I
Sobler tak dapat dihindari. John mendapat pukulan bertubi-tubi dari I Sobler,
namun dengan kemampuan beladirinya, John dapat bertahan. Ketika itu polisi
lalulintas yang sedang berpatroli menghampiri mereka untuk memeriksa SIM. I
Sobler pergi dengan mengendarai sepeda motor berkecepatan tinggi. Karena dalam
keadaan mabuk, I Sobler tidak dapat mengendalikan laju motornya, akhirnya
mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Setelah
lama memadukasih dengan Nyoman Sari, John memutuskan untuk meminang Nyoman Sari
sebagai istri. John menyampaikan berita bahagia ini kepada keluarganya di
Australia. Akhirnya ditetapkan pernikahan mereka akan segera dilaksanakan pada akhir bulan Oktober.
Kedatangan
Bob Jurne (teman John dari Australia) ke Bali disambut gembira oleh John dan
Nyoman Sari. Suatu malam, Bob mengajak John untuk menghabiskan malam minggu di
Kuta. Nyoman Sari tidak dapat ikut pergi, karena ada upacara keagamaan. Pada saat
John dan Bob sedang menikmati suasana malam di Legian Kuta, tiba-tiba terjadi
ledakan. Bom dengan kekuatan yang cukup dasyat memporak-porandakan suasana
malam di Legian, Kuta. Nyawa John, Bob, serta ratusan pengunjung Diskotik Sari
Club dan Paddys tidak bisa diselamatkan.
Pagi
harinya tanggal 12 Oktober 2002. Nyoman Sari menunggu John dirumahnya. Nyoman
Sari telah menyiapkan makanan dan minuman untuk menyambut kedatangan John dan
temanya, tetapi John tak kunjung datang. Pada saat Nyoman Sari menonton televisi, tiba-tiba yang muncul adalah
berita ledakan bom di Kuta dan Renon. Di Kuta ledakan terjadi di Sari Club
dan Paddys, puluhan mayat terbakar hangus dan ratusan lainnya luka-luka.
Sebagian korban merupakan wisatawan asing. Melihat berita tersebut Nyoman Sari
sangat terkejut dan segera menghubungi John, tetapi John tidak dapat dihubungi.
Nyoman Sari sangat panik, akhirnya dia mengetahui bahwa John dan temannya
menjadi korban ledakan bom di Legian Kuta dan telah meninggal. Nyoman Sari
sangat terpukul mendengar kejadian tersebut, upacara pernikahan yang tinggal
beberapa minggu harus berakhir tragis. Nyoman Sari meratapi kepergian
kekasihnya. Tangisnya tak putus-putus, Nyoman Sari demi cintanya bersumpah
untuk tetap menjadi perawan tua selamanya, hingga ajal datang menjemputnya.
Skripsi: Ni Nyoman Astiti Dewi, S.S. " Analisis Sosiologi Sastra Novel Depang Tiang Bajang Sekayang-kayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar